Astronom menemukan sebuah planet
yang langitnya disinari oleh empat matahari yang berbeda - yang pertama dari
tipenya.
Planet yang berlokasi di sekitar 5.000 tahun
cahaya tersebut diberi nama PH1 sesuai dengan nama situs Planet Hunters selaku
penemu pertama.
Diyakini planet tersebut merupakan sebuah ''gas
raksasa'' sedikit lebih besar dibanding Neptunus tetap enam kali lebih besar
dari ukuran Bumi.
PH1 pertama kali ditemukan oleh dua orang relawan
AS dengan menggunakan situs planethunters.org, mereka adalah Kian Jek dari San
Francisco dan Robert Gagliano dari Cottonwood, Arizona.
Mereka menemukan cekukan lemah dalam cahaya yang
disebabkan oleh planet yang melintasi bintang induk mereka.
Astronom profesional kemudian mengkonfirmasi
temuan tersebut dengan menggunakan teleskop Keck di Mauna Kea, Hawaii.
Teropong Kepler
Didirikan tahun 2010, Planethunters.org bertujuan
memanfaatkan pola manusia untuk mengidentifikasi transit data publik yang
dikumpulkan oleh Teleskop Ruang Angkasa Kepler milik Nasa.
Pengunjung situs Planet Hunters memiliki akses
untuk secara acak memilih data dari salah satu bintang hasil teropong Kepler.
Relawan diminta untuk menggambar kotak untuk
menandakan lokasi transit yang terlihat - ketika sebuah planet melintas di
depan bintang induk.
Dr Chris Lintott, seorang ahli astronomi dari
Universitas Oxford mengatakan sistem pencarian semacam ini ''adalah sebuah tes
komplikasi bagi tangan sebuah komputer'', seraya menambahkan: ''Kami
menggunakan pendekatan pola manusia, yang dapat menguraikan bahwa cukup baik
untuk melihat hal-hal penting.''
''Semua empat bintang di atasnya menciptakan
lingkungan yang sangat rumit. Namun planet itu sepertinya berada di orbit yang
tampaknya stabil.''
"Ini membingungkan, yang membuat penemuan
ini menjadi menyenangkan. Sesuatu yang tidak kami perkirakan sebelumnya.''
Sejak Desember 2010, lebih dari 170.000 anggota
publik dari situs planethunters.org yang ikut berpartisipasi dalam proyek ini.
#sitomgum | http://x.co/puEh
0 komentar: