Meskipun astrofotografi adalah bidang fotografi khusus, namun dapat dianggap sebagai sub-bagian dari fotografi pemandangan malam karena sebagian besar foto diambil di malam hari. Namun, juga ada astrofoto yang diambil di siang hari, seperti matahari atau bulan yang dipotret di pagi hari. Pertama, ada dua jenis utama teknik astrofotografi - dengan menggunakan tripod dan fotografi berpanduan.
Singkatnya, teknik fotografi berpanduan yaitu memotret gugusan bintang, nebula, planet atau Messier sebagai objeknya dengan cara memantau objek dengan seksama menggunakan pencahayaan yang lama. Ini disebut dengan metode kuda mainan. Yang kedua, teleskop dan kamera dapat digunakan untuk memotret (fokus utama atau metode tidak langsung). Yang terakhir, foto juga dapat dipotret menggunakan teleskop ekuatorial atau teleskop astronomi dan bukan menggunakan kamera biasa. Fotografi berpanduan adalah bidang yang kurang dikenal oleh masyarakat. Jadi mari kita fokus pada fotografi menggunakan tripod.
Metode fotografi menggunakan tripod yaitu memasang kamera ke tripod untuk memotret dengan objek yang ada di langit. Untuk teknik tripod, terdapat metode fokus tetap dan metode gerakan diurnal. Karena bumi berrotasi, bintang-bintang dianggap melayang dan bergerak di langit. Karena bumi berrotasi 360 derajat dalam waktu satu hari, maka dianggap bergerak 15 derajat per jam. Oleh karena itu, menurut perspektif kami, bintang-bintang di malam hari juga bergerak 15 derajat per jam dengan arah berlawanan. Metode fokus tetap menggunakan pencahayaan yang singkat untuk memotret bintang yang lebih cenderung terlihat seperti titik dan bukan sorotan cahaya yang berekor. Foto sejumlah bintang dan konstelasi, dan bahkan Galaksi Bima Sakti, dapat dipotret menggunakan metode ini.
Misalnya Anda menggunakan kamera 35 mm, kamera yang dilengkapi dengan lensa standar 50 mm dapat memotret bintang yang bertahan selama 15 detik (dengan deklinasi 0 derajat). Semakin lebar lensa Anda, semakin luas sudut tampilannya, sehingga waktu pencahayaan yang diperlukan lebih lama. Sebaliknya, semakin tinggi kekuatan lensa telefoto yang digunakan, semakin kecil sudut tampilannya, sehingga waktu pencahayaan yang diperlukan lebih singkat.
Metode gerakan diurnal menggunakan pencahayaan yang lama untuk memotret bintang berekor. Jika menggunakan metode ini, sebaiknya Anda menyertakan lanskap seperti gedung, pegunungan, pemandangan latar belakang dan lain sebagainya di dalam foto, dan tidak hanya memotret bintang saja. Foto yang bagus juga tergantung pada arah ekor bintang, kecepatan dan faktor lain yang harus diperhatikan. Bintang-bintang di belahan bumi utara berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dari timur ke barat dengan Bintang Timur sebagai pusatnya. Semakin dekat rotasinya ke arah Bintang Timur, akan terlihat semakin pelan, dan sebaliknya - semakin jauh letaknya dari pusat, rotasinya terlihat semakin cepat. Saat memotret astrofoto, Anda juga dapat mempelajari tentang berbagai konstelasi dan mengagumi langit di waktu malam. Pasti juga menyenangkan jika dapat memotret komet atau meteor (bintang jatuh) menggunakan metode gerakan diurnal.
Singkatnya, teknik fotografi berpanduan yaitu memotret gugusan bintang, nebula, planet atau Messier sebagai objeknya dengan cara memantau objek dengan seksama menggunakan pencahayaan yang lama. Ini disebut dengan metode kuda mainan. Yang kedua, teleskop dan kamera dapat digunakan untuk memotret (fokus utama atau metode tidak langsung). Yang terakhir, foto juga dapat dipotret menggunakan teleskop ekuatorial atau teleskop astronomi dan bukan menggunakan kamera biasa. Fotografi berpanduan adalah bidang yang kurang dikenal oleh masyarakat. Jadi mari kita fokus pada fotografi menggunakan tripod.
Metode fotografi menggunakan tripod yaitu memasang kamera ke tripod untuk memotret dengan objek yang ada di langit. Untuk teknik tripod, terdapat metode fokus tetap dan metode gerakan diurnal. Karena bumi berrotasi, bintang-bintang dianggap melayang dan bergerak di langit. Karena bumi berrotasi 360 derajat dalam waktu satu hari, maka dianggap bergerak 15 derajat per jam. Oleh karena itu, menurut perspektif kami, bintang-bintang di malam hari juga bergerak 15 derajat per jam dengan arah berlawanan. Metode fokus tetap menggunakan pencahayaan yang singkat untuk memotret bintang yang lebih cenderung terlihat seperti titik dan bukan sorotan cahaya yang berekor. Foto sejumlah bintang dan konstelasi, dan bahkan Galaksi Bima Sakti, dapat dipotret menggunakan metode ini.
Misalnya Anda menggunakan kamera 35 mm, kamera yang dilengkapi dengan lensa standar 50 mm dapat memotret bintang yang bertahan selama 15 detik (dengan deklinasi 0 derajat). Semakin lebar lensa Anda, semakin luas sudut tampilannya, sehingga waktu pencahayaan yang diperlukan lebih lama. Sebaliknya, semakin tinggi kekuatan lensa telefoto yang digunakan, semakin kecil sudut tampilannya, sehingga waktu pencahayaan yang diperlukan lebih singkat.
Metode gerakan diurnal menggunakan pencahayaan yang lama untuk memotret bintang berekor. Jika menggunakan metode ini, sebaiknya Anda menyertakan lanskap seperti gedung, pegunungan, pemandangan latar belakang dan lain sebagainya di dalam foto, dan tidak hanya memotret bintang saja. Foto yang bagus juga tergantung pada arah ekor bintang, kecepatan dan faktor lain yang harus diperhatikan. Bintang-bintang di belahan bumi utara berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dari timur ke barat dengan Bintang Timur sebagai pusatnya. Semakin dekat rotasinya ke arah Bintang Timur, akan terlihat semakin pelan, dan sebaliknya - semakin jauh letaknya dari pusat, rotasinya terlihat semakin cepat. Saat memotret astrofoto, Anda juga dapat mempelajari tentang berbagai konstelasi dan mengagumi langit di waktu malam. Pasti juga menyenangkan jika dapat memotret komet atau meteor (bintang jatuh) menggunakan metode gerakan diurnal.
①Metode fotografi: metode gerakan diurnal
Tanggal: 31 Jan 2008
Lokasi: Naksan Park di Seoul Daehakro
Waktu: 20:20 hingga 22:40
(Total waktu pencahayaan foto: 2 jam, 20 menit)
Lensa yang digunakan: Pentax SMC DA FISHEYE 10-17
# total potongan: 254 foto dengan pencahayaan interval 30 detik (digunakan komposit Photoshop)
Aksesoris: tripod dan alat pencatat waktu
②Metode fotografi: metode gerakan diurnal
Tanggal: 02 Feb 2008
Lokasi: atap gedung Koresco Condominium (cabang Chiaksan) di Hoengseong-gun, Gangwon-do
Waktu: 19:17:00 hingga 23:40
(Total waktu pencahayaan foto: 2 jam, 6 menit)
Lensa yang digunakan: Pentax SMC DA FISHEYE 10-17
# total potongan: 228 foto dengan pencahayaan interval 30 detik (digunakan komposit Photoshop)
Aksesoris: tripod dan alat pencatat waktu
Foto ini menampilkan International Space Station (ISS) sedang melintas.
③Metode fotografi: metode fokus tetap
Tanggal: 05 Mei 2008
Lokasi: Anmyondo, Taean
Lensa yang digunakan: Pentax SMC DA FISHEYE 10-17
Aksesoris: tripod
Saya belum pernah melihat Bima Sakti seindah dan sedetil ini.
Tanggal: 31 Jan 2008
Lokasi: Naksan Park di Seoul Daehakro
Waktu: 20:20 hingga 22:40
(Total waktu pencahayaan foto: 2 jam, 20 menit)
Lensa yang digunakan: Pentax SMC DA FISHEYE 10-17
# total potongan: 254 foto dengan pencahayaan interval 30 detik (digunakan komposit Photoshop)
Aksesoris: tripod dan alat pencatat waktu
②Metode fotografi: metode gerakan diurnal
Tanggal: 02 Feb 2008
Lokasi: atap gedung Koresco Condominium (cabang Chiaksan) di Hoengseong-gun, Gangwon-do
Waktu: 19:17:00 hingga 23:40
(Total waktu pencahayaan foto: 2 jam, 6 menit)
Lensa yang digunakan: Pentax SMC DA FISHEYE 10-17
# total potongan: 228 foto dengan pencahayaan interval 30 detik (digunakan komposit Photoshop)
Aksesoris: tripod dan alat pencatat waktu
Foto ini menampilkan International Space Station (ISS) sedang melintas.
③Metode fotografi: metode fokus tetap
Tanggal: 05 Mei 2008
Lokasi: Anmyondo, Taean
Lensa yang digunakan: Pentax SMC DA FISHEYE 10-17
Aksesoris: tripod
Saya belum pernah melihat Bima Sakti seindah dan sedetil ini.
Foto-foto di atas dipotret menggunakan kamera film 35 mm dan tentu saja, hasilnya bervariasi tergantung pada jenis lensa, ISO dan faktor lainnya. Juga diasumsikan bahwa Anda memotret di lingkungan pegunungan, pedesaan, pantai atau gurun di mana polusi cahaya tidak terlalu parah seperti di lingkungan perkotaan.
Di kota besar seperti Seoul, di mana polusi cahaya sungguh sangat parah, masih dapat menggunakan metode fokus tetap pada beberapa kondisi. Namun, akan sulit memotret konstelasi Bima Sakti karena bintang-bintang jarang terlihat. Anda dapat memotret bulan atau matahari menggunakan metode gerakan diurnal dengan kamera film biasa. Namun, memotret bintang menggunakan metode ini juga akan sulit karena banyak polusi cahaya.
Jika menggunakan kamera film, Anda harus mengembangkan dan mencetak (memindai) film. Seringkali, studio foto tidak mencetak atau memindai film, karena menganggap bahwa tidak ada apa-apa di dalam film. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memberitahu bahwa gambar tersebut adalah astrofoto saat mengambil film untuk diproses.
Jika menggunakan kamera digital (DSLR), Anda dapat memotret beberapa foto bintang menggunakan interval yang sesuai kemudian menggabungkannya menjadi satu foto dengan bintang-bintang yang berderet menjadi lebih banyak atau lebih sedikit.
Pertama, gunakan lensa bersudut lebar untuk menyertakan sebanyak mungkin bintang dan pertimbangkan komposisi jendela bidik untuk menciptakan harmoni dengan pemandangan latar belakang. Untuk nilai bukaan, gunakan kecepatan rana 30-60 detik dengan kisaran yang benar guna mencegah pencahayaan yang terlalu terang. Kemudian Anda dapat memotret secara berangkai sesuai waktu yang diinginkan. Untuk pengaturan kamera, gunakan mode manual untuk mode foto; gunakan fokus manual (tanpa batas) untuk pengaturan fokus; tetapkan reduksi gangguan ke OFF; pilih kecepatan ISO yang rendah; dan terakhir setel imbangan putih sesuai yang dibutuhkan. Kemudian Anda dapat memotret menggunakan tripod dan melepaskan kabel atau pencatat waktu. Anda memerlukan baterai yang telah diisi daya hingga penuh.
Langkah berikutnya adalah mengimpor file foto yang diambil dengan kamera digital (DSLR) ke Photoshop dan melakukan komposisi layer. Pertama, pilih foto yang akan menjadi foto utama sebelum membuka file foto satu per satu dengan urutan yang benar dan membuatnya tumpang tindih pada titik yang sama dengan foto utama. Saat menumpang tindihkan kedua foto, akan terbentuk layer lain di layer palette, dan hasilnya, Anda akan melihat dua layer. Akan ditampilkan jendela kecil berwarna putih di jendela layer palette tersebut. Mode penggabungan layer memungkinkan Anda memilih metode penggabungan untuk layer atas maupun bawah. Pilih "Lighten" yang berarti di tengah.
"Lighten" memungkinkan area yang terang pada layer tersebut lebih ditonjolkan sehingga ekor bintang tidak tumpang tindih, namun ditampilkan sebagaimana aslinya. Selama Anda mengedit layer dengan cara ini, ekor bintang akan terlihat semakin jelas dan pada akhirnya akan terlihat dalam satu gambar.
Tips fotografi: Selama musim dingin, kamera atau lensa dapat membeku atau mengembun. Anda dapat menutup lensa dengan kemasan pemanas untuk mencegah pembekuan.
Di kota besar seperti Seoul, di mana polusi cahaya sungguh sangat parah, masih dapat menggunakan metode fokus tetap pada beberapa kondisi. Namun, akan sulit memotret konstelasi Bima Sakti karena bintang-bintang jarang terlihat. Anda dapat memotret bulan atau matahari menggunakan metode gerakan diurnal dengan kamera film biasa. Namun, memotret bintang menggunakan metode ini juga akan sulit karena banyak polusi cahaya.
Jika menggunakan kamera film, Anda harus mengembangkan dan mencetak (memindai) film. Seringkali, studio foto tidak mencetak atau memindai film, karena menganggap bahwa tidak ada apa-apa di dalam film. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memberitahu bahwa gambar tersebut adalah astrofoto saat mengambil film untuk diproses.
Jika menggunakan kamera digital (DSLR), Anda dapat memotret beberapa foto bintang menggunakan interval yang sesuai kemudian menggabungkannya menjadi satu foto dengan bintang-bintang yang berderet menjadi lebih banyak atau lebih sedikit.
Pertama, gunakan lensa bersudut lebar untuk menyertakan sebanyak mungkin bintang dan pertimbangkan komposisi jendela bidik untuk menciptakan harmoni dengan pemandangan latar belakang. Untuk nilai bukaan, gunakan kecepatan rana 30-60 detik dengan kisaran yang benar guna mencegah pencahayaan yang terlalu terang. Kemudian Anda dapat memotret secara berangkai sesuai waktu yang diinginkan. Untuk pengaturan kamera, gunakan mode manual untuk mode foto; gunakan fokus manual (tanpa batas) untuk pengaturan fokus; tetapkan reduksi gangguan ke OFF; pilih kecepatan ISO yang rendah; dan terakhir setel imbangan putih sesuai yang dibutuhkan. Kemudian Anda dapat memotret menggunakan tripod dan melepaskan kabel atau pencatat waktu. Anda memerlukan baterai yang telah diisi daya hingga penuh.
Langkah berikutnya adalah mengimpor file foto yang diambil dengan kamera digital (DSLR) ke Photoshop dan melakukan komposisi layer. Pertama, pilih foto yang akan menjadi foto utama sebelum membuka file foto satu per satu dengan urutan yang benar dan membuatnya tumpang tindih pada titik yang sama dengan foto utama. Saat menumpang tindihkan kedua foto, akan terbentuk layer lain di layer palette, dan hasilnya, Anda akan melihat dua layer. Akan ditampilkan jendela kecil berwarna putih di jendela layer palette tersebut. Mode penggabungan layer memungkinkan Anda memilih metode penggabungan untuk layer atas maupun bawah. Pilih "Lighten" yang berarti di tengah.
"Lighten" memungkinkan area yang terang pada layer tersebut lebih ditonjolkan sehingga ekor bintang tidak tumpang tindih, namun ditampilkan sebagaimana aslinya. Selama Anda mengedit layer dengan cara ini, ekor bintang akan terlihat semakin jelas dan pada akhirnya akan terlihat dalam satu gambar.
Tips fotografi: Selama musim dingin, kamera atau lensa dapat membeku atau mengembun. Anda dapat menutup lensa dengan kemasan pemanas untuk mencegah pembekuan.
#sitomgum | http://is.gd/dtJZ2K
Assalamualaikum wr wb..
BalasHapusInfo kabar baik dr PADMA Multimedia,
KESEMPATAN LANGKA:
Belajar memotret benda2 langit dg peralatan canggih, khususnya 'bln sabit' awal Ramadan, by THIERRY LEGAULT (Pakar astrofotografi asal Prancis).
Thierry akan memberikan workshop atas undangan AGUS MUSTOFA, pd 26-28 April'14 di Surabaya. Dengan ini, insyaAllah awal Ramadan tahun ini tidak berbeda lagi seperti tahun2 sebelumnya.
Mendikbud Muhammad Nuh sdh konfirmasi utk membuka acara ini.
Jk brminat mengikuti Workshop, silakan sgr hub kami.
Mohon maaf, jumlah peserta terbatas !
Salam.
Oki Priambodo
087 8787 8585 6
www.workshopastrofotografi.com