Gambar: Ilustrasi Badai Sandy
Seorang bandar ganja tidak disebutkan namanya asal Kawasan Brooklyn, Kota
New York, Amerika Serikat, ini terbilang dermawan. Dia rela menyumbang
setengah dari hasil penjualan ganja selama dua hari untuk membantu
korban Badai sandy di Wilayah Rockaways, New York, pekan lalu.
Situs the Huffington Post melaporkan, Kamis (15/11), bandar itu tidak peduli dengan pemikiran orang banyak mengenai dari mana uang itu diperoleh. Dia menyebut hanya ingin membantu korban dengan memberi uang hasil penjualan ganja.
"Jadi saya harus memberikan mereka bantuan dari apa yang saya punya dan pastinya berguna bagi mereka," ujar bandar itu. Dia mengatakan mungkin beberapa warga di sana ada yang menginginkan ganja. Tapi menurut dia, ada suatu hal lebih penting buat mereka yakni pakaian dan makanan.
Lelaki masih duduk di bangku kuliah ini mengatakan dia melihat banyak kerusakan akibat Badai Sandy. Sekitar 80 rumah terendam banjir dan hangus terbakar. Beberapa warga di sana masih hidup tanpa asupan listrik.
Situasi ini mengetuk pintu hatinya untuk melakukan 'penghijauan' bagi para korban. Dia kemudian memberi tahu para pelanggan setianya mengenai rencana sumbangan itu. Himbauan itu langsung disambut baik oleh pembeli yang terus berdatangan.
Mungkin namanya tidak setenar 'raja narkoba' asal Kolombia Pablo Emilio Escobar. Namun dia mengklaim meraup Rp 13,4 juta dari bisnis jual ganjanya itu dalam dua hari. Dengan begitu dia akan menyumbang Rp 6,7 juta untuk para korban.
Rencananya uang itu tidak langsung dia berikan kepada korban. Uang itu akan dia belikan makanan, popok bayi, susu, air bersih, dan persediaan lainnya yang masih dibutuhkan korban. Dia juga akan membeli 50 selimut untuk diberikan kepada korban yang masih hidup tanpa listrik.
Ketika dirinya tidak melakukan 'operasi untuk para pasiennya', bandar ganja ini mengatakan akan memakai sepatu bot dan turun tangan membantu memindahkan barang-barang dan persediaan bagi para korban. Dia biasa melakukan hal ini di wilayah selatan Brooklyn dan Queens.
Dia menyebut ganja memang tidak dapat meringankan penderitaan para korban. Namun, uang dan bahan persedian mampu melakukan itu.
Situs the Huffington Post melaporkan, Kamis (15/11), bandar itu tidak peduli dengan pemikiran orang banyak mengenai dari mana uang itu diperoleh. Dia menyebut hanya ingin membantu korban dengan memberi uang hasil penjualan ganja.
"Jadi saya harus memberikan mereka bantuan dari apa yang saya punya dan pastinya berguna bagi mereka," ujar bandar itu. Dia mengatakan mungkin beberapa warga di sana ada yang menginginkan ganja. Tapi menurut dia, ada suatu hal lebih penting buat mereka yakni pakaian dan makanan.
Lelaki masih duduk di bangku kuliah ini mengatakan dia melihat banyak kerusakan akibat Badai Sandy. Sekitar 80 rumah terendam banjir dan hangus terbakar. Beberapa warga di sana masih hidup tanpa asupan listrik.
Situasi ini mengetuk pintu hatinya untuk melakukan 'penghijauan' bagi para korban. Dia kemudian memberi tahu para pelanggan setianya mengenai rencana sumbangan itu. Himbauan itu langsung disambut baik oleh pembeli yang terus berdatangan.
Mungkin namanya tidak setenar 'raja narkoba' asal Kolombia Pablo Emilio Escobar. Namun dia mengklaim meraup Rp 13,4 juta dari bisnis jual ganjanya itu dalam dua hari. Dengan begitu dia akan menyumbang Rp 6,7 juta untuk para korban.
Rencananya uang itu tidak langsung dia berikan kepada korban. Uang itu akan dia belikan makanan, popok bayi, susu, air bersih, dan persediaan lainnya yang masih dibutuhkan korban. Dia juga akan membeli 50 selimut untuk diberikan kepada korban yang masih hidup tanpa listrik.
Ketika dirinya tidak melakukan 'operasi untuk para pasiennya', bandar ganja ini mengatakan akan memakai sepatu bot dan turun tangan membantu memindahkan barang-barang dan persediaan bagi para korban. Dia biasa melakukan hal ini di wilayah selatan Brooklyn dan Queens.
Dia menyebut ganja memang tidak dapat meringankan penderitaan para korban. Namun, uang dan bahan persedian mampu melakukan itu.
#sitomgum | http://x.co/pegO
0 komentar: