Kepala BNN Menantang Orang Kaya Indonesia Untuk Memberdayakan Mantan Petani Ganja di Sumatera


Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Anang Iskandar menantang orang kaya Indonesia untuk mengerjakan proyek BNN pemberdayaan mantan petani ganja di Sumatera. Menurut Anang, program itu harus dikerjakan oleh pihak swasta.

"Tolong umumkan kepada orang-orang kaya di Indonesia, siapa yang mau garap proyek ini. Saya akan dukung kegiatan itu," kata Anang di sela-sela pembacaan laporan akhir tahun di gedung BNN, Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Sepanjang tahun 2012, BNN berhasil menemukan dua titik ladang ganja besar di Sumatera, yakni di Lamteuba, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darrusalam dan Madina, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kedua ladang ganja tersebut merupakan mata pencaharian puluhan petani ganja yang adalah warga sekitar.

Setelah memusnahkan ladang ganja tersebut, BNN yang kala itu dipimpin oleh Komjen Gorries Mere berkewajiban untuk mengalihkan komoditas yang ditanam petani ke tumbuhan lain. Namun, hal itu tak mudah. Perlu program pemberdayaan agar para petani tak kembali menanam ganja.

Pasca berganti kepemimpinan, yakni Irjen Anang Iskandar program itu diragukan berjalan kembali. Anang mengatakan, program tersebut tetap wajib dilanjutkan. Namun, ia berharap proyek tersebut tidak lah dijalankan oleh pemerintah, baik itu BNN atau kementerian. Menurut Anang, jika proyek tersebut dijalankan oleh pemerintah, akan tersendat peraturan yang berbelit-belit.

"Kalau negara yang melakukan ini, biasanya tersendat-sendat, taruh lah ini BNN atau kementerian yang mengelola, itu peraturannya kaku, sangat ribet," kata Anang.

Dia berharap, dengan menggandeng pihak swasta, proyek tersebut tidak hanya berorientasi pada segi sosial, namun juga bisnis. Oleh sebab itu BNN berharap ada investor yang tertarik dalam proyek pemberdayaan mantan petani ganja itu.

#sitomgum | http://x.co/rGVA

0 komentar: